TIPS BISNIS

Tips penting sebelum memulai Investasi
Setiap orang pasti tidak ingin rugi dalam ber-investasi dan tentunya setiap orang juga pasti ingin untung, tapi banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana supaya bisa untung dengan meminimalisasi kerugian, oleh karena itu anda perlu simak tips berikut ini.

Menabung di Bank atau deposito pada saat ini sudah tidak menguntungkan karena suku bunga yang "single digit" tidak bisa mengikuti inflasi yang jauh di atas rata-rata. Dengan kata lain, uang kita nilainya makin lama makin menyusut dan nilainya makin mengecil. Untuk itu banyak orang mulai melirik jalur investasi mulai di sektor real (beli tanah, properti, usaha, dll) dan sektor keuangan (saham, obligasi, reksadana, dll) supaya uangnya bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Mungkin anda tahu bahwa investasi di sektor keuangan saat ini lebih praktis dan tidak memerlukan modal yang besar bila dibanding sektor real. Selain itu kadang-kadang investasi di bidang keuangan jauh lebih menguntungkan, apalagi kalau dikelola dengan baik oleh anda, Fund Manager maupun perusahaan investasi. Oleh karena itu banyak orang sudah mulai melirik investasi di sektor ini, tapi investasi di bidang keuangan sendiri mengandung resiko yang lebih tinggi dibanding investasi di sektor real. Kalau anda seseorang yang berpatokan pada prinsip "No Risk No Gain" dan berjiwa seorang investor yang ingin memanfaatkan segala peluang yang ada, maka anda boleh membaca lanjut artikel ini, kalau tidak abaikan saja.

Untuk ber-investasi dibidang keuangan banyak hal yang perlu ketahui dan pelajari terlebih dahulu khususnya bagi seorang pemula (newbie) supaya bisa terhindar dari kerugian dan sukses menikmati profit di kemudian hari. Jadi intinya adalah seorang pemula harus banyak tahu dan banyak belajar, oleh karena itu kami sajikan tips penting buat pemula dalam ber-investasi di bidang keuangan sebagai pedoman awal:
BERIKUT LANGKAH─LANGKAH SEBELUM ANDA
JOINT DALAM SUATU BISNIS

1. Kenali resiko
2. Kenali perusahaan Investasi
3. Cari tahu bagaimana uang anda dikelola
4. Kenali pengelola keuangan (Trader) anda
5. Diversifikasi
6. Pakai uang lebih untuk investasi
7. Jangan Serakah

1. Kenali resiko
Sebelum anda berinvestasi anda harus tahu terlebih dahulu resiko apa yang akan anda hadapi. Kalau kita bicara pahitnya maka resiko terparah yang anda hadapi dari sebuah investasi adalah kehilangan semua uang investasi anda dan anda harus sudah siap akan hal ini kalau ingin ber-investasi kecuali anda ber-investasi pada instrumen yang ada jaminannya baik dijamin oleh Bank, Asuransi, Pemerintah atau badan lainnya yang mempunyai otoritas untuk itu. Banyak marketing investasi atau orang yang ber-promosi sebuah investasi (marketer) tidak akan memberitahu hal ini kepada anda ketika mengajak anda berinvestasi karena hal ini menjadi hal yang tabu bagi seorang marketer dan anda juga pasti akan takut dan tidak jadi mengikuti investasi yang ditawarkan mereka kalau sudah mengetahui hal ini. Biasanya patokan resiko adalah profit yang diberikan oleh perusahaan yang dijadikan pedoman, makin besar profit yang diberikan makin tinggi resiko (High Profit High Risk).

2. Kenali perusahaan Investasi
Ini salah satu hal yang terpenting kalau anda ingin ber-investasi dengan aman dan tentram. Anda tentu ingin membiakan uang anda dan di malamnya anda bisa tidur dengan tenang tanpa pusing memikirkan uang anda aman atau tidak. Untuk itu anda pertama-tama harus mengetahui apakah perusahaan investasi yang anda percayai itu aman atau tidak. Bagaimana layanan mereka terhadap anda, pertanyaan anda dijawab atau tidak ketika anda menghubungi, mudah atau tidak menghubungi perusahaan investasi. Ijin usaha dan pendaftaran kadang-kadang juga penting untuk diketahui. Tempat perusahaan bisa menentukan apakah perusahaan bonafid atau tidak. Memang banyak sekali perusahaan investasi yang tidak jelas dan bahkan ada yang mempunyai ijin usaha palsu. Kalau anda ingin menginvestasikan uang yang banyak di perusahaan investasi, anda harus mengecek benar-benar kondisi dan status dari perusahaan bersangkutan.

3. Cari tahu bagaimana uang anda dikelola
Sebuah perusahaan investasi tentu mendapatkan profit dari uang yang anda investasikan dan perusahaan akan membagi persentase keuntungan kepada anda dari keuntungan tersebut. Ada yang besar seperti program High Yeild Investment (HYIP), ada pula yang kecil dan bahkan ada yang besar sekali sampai tidak masuk diakal. Biasanya perusahaan investasi yang benar pasti akan menaruh uang anda pada forex, index, option, saham, reksadana, obligasi, emas, minyak dan instrumen lainnya yang mempunyai waktu jangka pendek hingga jangka panjang. Banyak perusahaan yang tidak memberitahu anda secara jelas kemana uang anda diinvestasikan dan walaupun ada itu cuma di atas kertas aja. Kalau anda ingin benar-benar ber-investasi jangka panjang dengan perusahaan tersebut atau menginvestasikan uang dalam jumlah yang besar, anda harus meminta bukti trading atau bukti apapun bahwa uang anda benar2 dikelola oleh mereka dan kalau perlu minta data laporannya setiap bulan.

4. Kenali pengelola keuangan (Trader) anda
Kalau anda investasi di instrumen yang profitnya bisa minus atau pokok (deposit) anda bisa berkurang bahkan habis sama sekali seperti Forex dan Index (bursa berjangka), anda harus mengetahui dahulu latar belakang, pengalaman dari trader anda sebelum investasi. Banyak trader di Indonesia yang tidak berpengalaman dan jam terbangnya masih rendah walau bekerja di perusahaan yang bonafid sekalipun. Jadi hasilnya anda bisa menderita kerugian kalau ketemu trader yang bisa dikategorikan sebagai pemula dan masih bodoh. Anda juga perlu belajar atau setidaknya tahu cara dan aturan main dari investasi anda kalau anda tidak ingin dibodohi oleh trader anda, kalau anda tidak ada waktu dan ragu-ragu, anda jangan investasi di bidang yang satu ini.

5. Diversifikasi
Mungkin anda sudah sering mendengar pepatah yang mengatakan "Jangan menaruh telur dalam satu keranjang", nah arti diversifkasi hampir sama dengan pepatah tersebut yaitu pembagian nilai investasi. Seorang ahli investasi pasti selalu membagi uangnya dalam berbagai bentuk investasi dan biasanya pola yang dipakai adalah "semakin besar resiko maka investasinya semakin kecil, semakin kecil resiko maka investasinya semakin besar", untuk mengetahui besar kecilnya resiko, anda harus tanyakan kepada marketing atau support perusahaan atau anda cek langsung sendiri seberapa kuat & bonafidnya perusahaan serta resiko yang ada pada investasi itu sendiri, apakah investasi anda bisa kehilangan uang pokok yang anda investasikan atau tidak. Intinya dengan adanya diversifikasi kalau seandainya anda rugi, maka uang anda tidak habis semua atau setidaknya kerugian bisa diminimalkan kalau sampai terjadi.

6. Pakai uang lebih untuk investasi
Banyak orang yang berpikir untuk kaya instant dan kadang-kadang tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan oleh perusahaan investasi tanpa berpikir panjang. Ada beberapa investor yang tidak mempunyai uang lalu meminjam uang ke teman, saudara, Bank, dan ada juga yang jual motor, mobil, rumah dan tanah. Kalau investasi memberikan profit yang dijanjikan dengan stabil tentu tidak ada masalah, kalau tidak? tentu akan berdampak yang tidak baik bagi kehidupan mereka selanjutnya dan dapat menimbulkan efek yang berkepanjangan. Kalau anda ingin ber-investasi pakailah uang lebih anda yang tidak terpakai, kalau tidak ada yah jangan investasi dan dipaksakan untuk itu, sesuaikan dengan kemampuan anda dan jangan pakai uang yang anda gunakan untuk biaya hidup juga kecuali anda merupakan orang nekat dengan pedoman "To be or not to be" atau "Menang jadi raja kalah jadi gembel"

7. Jangan Serakah
Ini adalah penyakit utama dari manusia dan susah untuk disembuhkan. Kalau anda pernah menonton film Alibaba dan mengambil hikmahnya tentu anda tahu bahwa serakah itu tidak baik. Banyak orang yang ber-investasi tidak menggunakan patokan (target perolehan), karena serakah mereka terus menambah investasi dari profit yang didapat maupun menambah uang terus menerus tanpa batas. Ini adalah satu kesalahan karena kalau perusahaan investasi ternyata bermasalah, anda akan kehilangan segalanya dan tidak akan pernah menikmati profit. Jadi anda harus mempunyai patokan berapa besar yang akan anda investasikan (pasang target), setelah itu jangan tambah lagi dan nikmati profitnya saja sampai modal anda kembali dahulu, setelah balik modal baru terserah kebijaksaan anda. Dengan langkah ini setidaknya anda terhindar dari kerugian atau setidaknya bisa meminalisasikan kerugian bila terjadi masalah pada perusahaan investasi. Bagi yang suka serakah harus ingat selalu pepatah yang mengatakan "Mengharapkan hujan turun dari langit, air di tempayan ditumpahkan"
Investasi pada program di Internet
Karena kemajuan teknologi banyak sekali saat ini program investasi yang online di Internet, salah satunya adalah HYIP (High Yield Investment Program) yang cukup populer di dunia maya karena keuntungan yang ditawarkan besar sekali dari sekitar 0.3% perhari hingga bisa mencapai 5% perhari, kalau yang menawarkan keuntungan di atas 5% perhari hampir bisa dikatakan 100% adalah penipu dan biasanya HYIP ini umurnya paling lama 6 bulan. Dan banyak yang umurnya cuma itungan hari atau minggu saja.

Program ini sendiri merupakan program investasi yang resikonya paling tinggi (very very high risk) di antara program investasi lainnya. Yang membuat HYIP mempunyai resiko tinggi karena program ini sarat dengan penipuan dimana kalau anda tidak hati-hati uang anda akan hilang 100%. Tingkat penipuannya sendiri bisa dibilang mencapai 99%, jadi kalau anda mengikuti 100 HYIP, yang benar mungkin cuma 1 buah saja, yang lainnya penipu. Jadi kalau anda ingin investasi di bidang ini anda harus siap mental dari jauh-jauh hari bahwa anda bisa kehilangan segalanya. Untuk itu anda harus extra hati-hati, tapi kalau anda ketemu dengan HYIP yang benar, anda akan menikmati profit yang besar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TIPS BISNIS"

Posting Komentar